SISTEM & CARA KERJA BEKAM (HIJAMAH)






Patofisiologi dan cara kerja terapi bekam memang sulit dipahami dengan pendekatan ilmiah medis. Sehingga banyak kalangan medis menganggap bahwa terapi bekam hanya mengada-ada, tidak ilmiah, dan bersifat mistik. Pendapat ini tidak sepenuhnya salah. Karena dasar patofisiologi kedokteran modern dengan kedokteran tradisional sangat berbeda. Kalau kedokteran modern, sebelum menemukan teori pengobatan, terlebih dahulu dilakukan pengujian-pengujian terhadap pasien. Setelah itu baru dimunculkanlah teori metode pengobatan terebut. Sedangkan kedokteran tradisional, muncul dari pengalaman dan kebiasaan ahli pengobatan yang pernah mengobati ribuan pasien. Dari pengalaman dan kebiasaan tersebut terbentuklah teori. Jadi, tidak melalui pengujian dan pembuktian secara ilmiah. Walaupun demikian, bukan berarti terapi bekam tidak dapat menyembuhkan. Dari beberapa pengalaman dan beberapa buku, dapat dibuktikan bahwa terapi bekam dapat mengobati beberapa penyakit yang belum dapat  diatasi dengan pengobatan medis modern. Akan tetapi, terapi bekam-pun masih membutuhkan sinergi dengan pengobatan medis modern.

Untuk saat ini, cara yang paling mudah untuk mempelajari kedokteran tradisional, termasuk terapi bekam, adalah dengan memakai konsep patofisiolagi akupunktur. Karena pengobatan akupunktur sudah dibukukan teori patofisiologinya, dan sudah banyak buku-buku yang membahasnya. Sedangkan metode pengobatan lain belum banyak yang menuliskannya dalam bentuk buku.

Konsep dasar patofisiologi terapi bekam, didasarkan pada ilmu China kuno, yang berpatokan pada teori “Zang Xiang”, yang merupakan pengembangan dari teori “Lima Elemen” dan teori “Ying Yang” yang mengakar pada filosofi kuno. Zang berarti organ tubuh bagian dalam yang tidak terlihat langsung. Xiang berarti penampilan luar yang bisa diamati. Zang atau Zang fu berarti fungsi dari lima organ bagian dalam atau organ padat, yang terdiri dari Jantung, Hati, Paru-paru, Ginjal, dan Limpa. Fu berarti organ luar atau organ yang berongga yang terdiri dari Usus Kecil, Kandung Empedu, Kandung Kencing, Usus Besar, dan Lambung. Hubungan yang harmonis antara organ dalam dan organ luar dan keseluruhan bagian tubuh manusia menentukan kondisi kesehatan jiwa raganya. Hubungan ini dikenal sebagai aliran Chi atau meridian. Jika Chi terhambat, maka penyakit mudah timbul. Untuk mengobatinya, salah satunya dengan menstimulasi beberapa titik meridian. Terapi bekam dapat digunakan untuk menstimulasi titik meridian ini.

Kenapa kulit yang dibekam?

Didalam tubuh manusia terdapat suatu sistem menyerupai saluran atau jala-jala yang disebut cing luo, meridian, jala, habel, khottuz zawaal, atau tho’. Saluran tadi terletak membujur dan melintang pada tubuh, baik di permukaan tubuh, maupun di dalam tubuh manusia. Dengan adanya saluran ini, maka bagian tubuh yang satu dengan yang lainnya akan terhubung. Misalnya, antara permukaan tubuh dengan organ tubuh, antara organ dengan organ, antara organ dengan jaringan penunjang (limfe, fascia, otot syaraf, dll), dan antara jaringan penunjang satu dengan yang lainnya.

Dengan adanya saluran tersebut, maka patogen dan penyakit dari luar tubuh dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran tersebut. Masuknya penyakit melalui saluran meridian tersebut akan menimbulkan keluhan-keluhan sepanjang meridian. Demikian juga sebaliknya, patogen penyakit yang ada di dalam organ tubuh akan dimanifestasikan ke permukaan tubuh melalui saluran meridian. Dengan adanya hubungan ini, maka dapat dilakukan pengobatan pada titik-titik tersebut. Sebab, chi dari permukaan tubuh akan mengalir di sepanjang meridian menuju organ yang sakit. Dengan demikian, saluran tadi dapat berfungsi untuk menyelaraskan chi dan mengobati bagian tubuh yang tidak seimbang.






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SISTEM & CARA KERJA BEKAM (HIJAMAH)"

Posting Komentar